Pondasi yang baik dan kuat akan menghasilkan konstruksi yang kokoh. Hal
ini berlaku juga pada pemeliharaan ayam broiler dimana kesuksesan
membangun “pondasi” adalah kesuksesan pemeliharaan masa brooding.
Kesuksesan pemeliharaan pada masa brooding akan menghasilkan “pondasi”
yang kuat sehingga mendukung tercapainya performa (performance) yang
diharapkan.
Arti Penting Masa Brooding
- Masa kritis: Masa penyesuaian dimana ayam memulai hidup dengan lingkungan yang baru
- Masa awal perkembangan: Masa dimana segala aspek kehidupan “sang ayam” terutama organ-organ penting pada tubuh ayam memulai masa perkembangan yang sangat cepat.
- Masa menentukan: Baik tidaknya hasil yang dicapai pada masa ini sangat berpengaruh nyata terhadap hasil akhir yang kelak akan dicapai karena seperti kami sebutkan di atas bahwa masa brooding ini merupakan pondasi dalam pemeliharaan ayam broiler.
Contoh target-target masa brooding
Jenis DOC | Feed intake (mgg I) | Body Weight(mgg I) | Deplesi |
Platinum
Gold
Silver
|
180 gr
170 gr
150 gr
| > 170 gr
> 160 gr
> 150 gr
|
< 0,5 %
< 0,75 %
< 1 %
|
Feed Intake Masa Brooding
Feed intake merupakan faktor kunci untuk mencapai target body weight,
ibarat kita membuat kue, besar kecilnya kue sangat ditentukan oleh
seberapa banyak bahan baku yang digunakan. Feed intake sangat
dipengaruhi oleh beberapa hal:
- Kualitas pakan
- Kualitas DOC
- Manajemen brooding
Pencapaian target feed intake sangat ditentukan oleh saat awal ayam
mulai mengenal pakan, semakin cepat ayam mengkonsumsi pakan semakin
cepat pula organ-organ pencernaan dan organ dalam lainnnya berkembang,
sehingga body weight cepat tercapai.
- Semakin cepat ayam mendapatkan pakan, semakin panjang dan berat ukuran usus halusnya. Demikian juga untuk ketebalan dan diameter usus.
- Semakin cepat ayam mendapatkan pakan, secara histologi menunjukkan bahwa jumlah sel yang terbentuk akan lebih banyak dan lebih rapat, dibanding dengan ayam-ayam yang terlambat mendapat pakan (penelitian dari Aviagen)
- Semakin cepat ayam mendapat makan semakin cepat yolk sac (kuning telur) diserap
Crop Fill Evaluation (Evaluasi Isi Tembolok)
Untuk melihat apakah ayam dari awal sudah mendapatkan pakan secara cukup
dapat dilakukan crop fill evaluation atau evaluasi isi tembolok.
Evaluasi ini dilakukan selama 8 jam dan 24 jam setelah ayam ditebar.
Setelah 8 jam ditebar 80 % tembolok berisi pakan dan air
Setelah 12 jam ditebar, 100 % tembolok berisi pakan dan air
Setelah 12 jam ditebar, 100 % tembolok berisi pakan dan air
- Konsistensi yang bagus adalah seperti lumpur.
- Apabila terlalu keras, berarti ayam kurang minum, amati temperatur (dingin) dan ketersediaan air minum.
- Apabila terlalu encer berarti ayam kurang makan, amati temperatur (panas) dan ketersediaan pakan.
- Apabila hanya berisi air saja, kemungkinan temperatur terlalu panas.
- Apabila tembolok banyak yang kosong (terlalu dingin), amati situasi brooding secara menyeluruh.
Body Weight (Berat Badan)
Body weight (Berat Badan) merupakan indikator utama, apakah ayam yang
dipelihara tumbuh optimal atau tidak. Tercapainya body weight sangat
berkorelasi dengan perkembangan organ-organ penting pada tubuh, yaitu:
- Organ-organ pencernaan
- Organ-organ pernafasan
- Organ-organ dalam lainnya
Penelitian menunjukkan bahwa terjadi korelasi yang positif antara body
weight dengan panjang dan diameter usus. Demikian juga untuk paru-paru.
Semakin panjang dan semakin besar diameter usus berarti luas area untuk
penyerapan (absorbs) nutrisi akan semakin besar, sehingga jumlah makanan
yang bisa diserap semakin banyak. Body weight (berat badan) berkaitan
juga dengan jumlah dan kerapatan sel-sel saluran pencernaan, hal ini
berkaitan dengan proses metabolisme dan menurunkan resiko infeksi
melalui usus.
Semakin besar ukuran paru-paru berarti semakin banyak jumlah sel-sel
alveoli, berarti kapasitas oksigen semakin besar dan kemampuan oksidasi
ayam semakin baik.
Kata kunci “Nyaman”
Beberapa hal untuk mencapai target masa brooding
- Kontrol temperatur
- Kontrol pakan
- Kontrol air minum
- Kontrol kualitas udara
Gambar. Brooder berbentuk lingkaran
Gambar. Brooder berbentuk kotak
Kontrol Temperatur
- Sistem pembuatan brooder, konsep yang banyak dipakai untuk iklim Indonesia adalah konsep “brooding thermos”. Konsep ini untuk mengantisipasi perbedaan temperatur yang terlalu lebar antara siang dan malam.
- Penting untuk diketahui bahwa ayam tidak bisa mempertahankan suhu tubuh sampai berumur 5 hari dan termoregulasi belum berkembang sempurna sampai umur 14 hari.
- Selain itu dengan konsep ini kesetabilan temperatur dalam brooding juga tetap terjaga.
- Konsep ini juga memudahkan untuk melakukan pengaturan ventilasi.
- Hal yang penting dalam brooding thermos adalah adanya “ruang antara” yang berfungsi sebagai isolator. Ruang yang dimaksud adalah ruang antara tirai dalam dan tirai luar.
- Kontrol temperatur menjadi sangat penting karena untuk tumbuh optimal, ayam tidak boleh kepanasan atau kedinginan.
Gambar. Sketsa Brooding Thermos
Gambar. “Ruang Antara” pada Brooding Thermos
Kepanasan
Yang Terlihat
- Stress, panting, ribut dan kepala berusaha dijulurkan ke luar.
- Mencari tempat yang lebih dingin terutama dipinggiran dinding.
- Konsumsi pakan menurun sehingga pertumbuhan terlambat dan keseragaman tidak baik.
- Terlihat adanya perubahan warna menjadi merah kehitaman pada otot dada, pial, jengger dan paha.
- Sering terjadi kematian tinggi akibat stress panas.
- Kuning telur tidak terserap karena mengering.
- Jika kondisi berat akan terjadi kegagalan fungsi jantung (Flip Overs).
Yang terjadi
- Adanya upaya tubuh untuk membuang panas dengan cara meningkatkan sirkulasi darah ke daerah paha, sayap, pial dan jengger sehingga panas keluar dari sana secara evaporasi. Dan pada saat yg bersamaan terjadi panting untuk mengeluarkan panas tubuh melalui pernafasan. Dan komsumsi pakan akan menurun karena akan menambah panas melalui mekanisme metabolisme.
- Mobilisasi air yang berlebihan dari tubuh sebagai upaya untuk mendinginkan suhu tubuh.
- Jantung bekerja terlalu berat.
Kedinginan
Yang terlihat
- Pada umur 1 hari ditandai oleh tingkat kematian yang tinggi, stress, dehydrasi, pertumbuhan terlambat, keseragaman jelek, dan adanya ascites.
- Ayam bergerombol di bawah pemanas, dipinggiran penyekat atau pada tempat pakan.
- Isi saluran cerna encer dan bergas juga terjadi wet dropping.
- Pertumbuhan bulu tidak sempurna atau terputus.
- Kuning telur tidak terserap sempurna.
Yang terjadi
- Ayam akan meningkatkan suhu tubuhnya, hal tersebut mudah dilakukan ayam dengan cara mengkomsumsi pakan secara terus menerus sehingga enegi pakan tersebut dirubah untuk meningkatkan suhu tubuh. Energi pakan tersebut lebih banyak dipakai untuk maintanance dibanding untuk pertumbuhan yang pada akhirnya akan merusak performance.
- Penyerapan protein yang merupakan komponen terbesar dalam tubuh mengalami kerusakan karena ayam stress.
- Akibat kontraksi saluran kuning telur yang disebabkan oleh keadaan dingin.
Kontrol Pakan
- Pakan harus selalu ada
- Pemberian yang baik adalah sesering mungkin di awal agar aroma pakan membuat ayam makan lebih banyak.
- Jumlah tempat pakan juga harus diperhatikan, karena jumlah tempat pakan sangat berpengaruh terhadap akses makan yang akan berdampak pada uniformity.
Tabel ratio tempat pakan (Masa brooding)
Jenis | Umur |
Rasio
|
Feeder tray |
0 – 3 hari
4 – 7 hari
8 – 10 hari
|
80 – 100 ekor
60 – 80 ekor
40 – 60 ekor
|
Kontrol Air Minum
- Air minum harus selalu tersedia dan bersih
- Faktor kunci air minum adalah kualitas air dan kebersihan tempat minum
- Kualitas air yang perlu dipertimbangkan adalah pH air dan kandungan bakteri.
- Lakukan klorinasi dengan dosis 3 ppm.
- Akses tempat minum harus juga diperharikan, karena konsumsi air minum sangat berpengaruh pada feed intake dan absorbsi makanan.
Tabel Tempat Minum
Jenis
| Umur |
Peruntukan
|
Tempat minum otomatis
Tempat minum manual
Tempat minum otomatis
Tempat minum manual
|
0 – 10
0 – 10
11 – panen
11 – panen
|
80 – 100 ekor
60 – 80 ekor
50 – 60 ekor
30 – 35 ekor
|
Kontrol Kualitas Udara
Faktor yang mempengaruhi kualitas udara
- Ventilasi
- Kepadatan
- Litter
- Kesehatan
Ventilasi
- Broiler modern memiliki kecenderungan “slow feathering” hal ini bisa disebabkan karena broiler memiliki kecepatan pertumbuhan daging yang sangat cepat di masa-masa awal dibanding kecepatan pertumbuhan bulu.
- Ventilasi memegang peranan penting terhadap ketersediaan oksigen dan pengendalian temperatur.
- Ventilasi yang baik tetap memperhatikan adanya pergerakan udara untuk menjaga suply oksigen dan pembuangan karbon dioksida, karbon monoksida, dan amonia.
- Urutan pembukaan tirai apabila temperatur brooder terlalu panas adalah sbb: Buka tirai plafon –> Buka tirai dalam mulai dari atas ke bawah –> Bila masih terlalu panas bisa ditambah bukaan pada tirai luar pada sisi yang berlawanan dengan arah angin, juga dari atas ke bawah –> Bila suhu mulai dingin, urutan penutupan tirai dilakukan sebaliknya.
Gambar. Pembukaan tirai plafon
Litter
- Litter harus selalu terjaga untuk tetap “kering”
- Kelembaban litter ± 30%
Kesehatan
- Kasus-kasus pencernaan, seperti diare dapat menyebabkan tingkat amonia brooder menjadi lebih tinggi, selain itu menyebabkan litter menjadi lebih basah dan temperatur brooder menjadi turun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar