Selasa, 17 November 2015

CARA MEMBUAT KONSENTRAT PABRIK


Sebelum membahas cara membuat konsentrat pabrik, harus kita satukan dulu persepsi tentang apa itu “ makanan komplit “ dan “ konsentrat “ Definisi ke duanya kadang saling rancu, sehingga menimbulkan kesalahpahaman.  Sebelumnya, nanti saya kemungkinan akan menyebut pakan merk tertentu atau obat-obatan, feed supplement , dan nama brand pabrik tertentu. Bukan di maksudkan promosi atau men-diskredit-kan, tapi agar mudah penyebutannya dan tanpa tendensi apapun.

Makanan komplit adalah Makanan siap saji, siap santap, untuk langsung di berikan kepada ternak tampa perlu lagi perlakuaan tertentu. Kandungan nutrisi telah dibuat ideal menurut tingkatan periode pemeliharaan dan nilai nutrisi telah disesuaikan dengan kebutuhan. Tidak berlebih ataupun kurang, sebab masa Grower jika nilai nutrisi tidak sesuai kebutuhan ,maka pada masa Finister atau Layer produksi telur tidak bisa maksimal. Misal : BR1, BR2, ADI, ADII, makanan Ruminansia P11 atau 521, PAR-S  dan masih banyak lagi.
Konsentrat adalah makanan dengan kadar protein tinggi 32% untuk ayam dan 38% untuk bebek atau  itik. Dalam hal ini peternak tinggal menambahkan jagung dan katul,. Kenapa di buat dengan kadar protein tinggi? Ini di maksudkan untuk merahasiakan komposisi formula bahan pakan yang di ramu. Tapi jangan kuatir, nanti kita bedah, kita buka bersama formula yang di rahasiakan oleh pabrikan tersebut.

Bentuk ransum makanan ayam dan bebek atau itik ada tiga macam jenis yang kudu di pahami terlebih dahulu, apakah itu, simak di bawah ini :

  1. Bentuk makanan halus atau Mash adalah keadaan keseluruhan ransum dalam kondisi berbentuk tepung halus. Biasanya untuk campuran pakan pada ternak yang sudah berproduksi. Karena halus maka ayam tidak bisa lagi pilih-pilih dengan makanan yang di sajikan, sehingga feed supplement otomatis langsung termakan.
  2. Bentuk makanan pecah halus atau Crumble adalah mbentuk makanan yang sebelumnya sudah di bentuk berbutir tapi setengah di giling kembali untuk memecah bentuk makanan berbutir menjadi setengah pecah campur halus dengan butiran. Misal BR I, BR II, 521, PAR-S. Biasanya untuk jatah konsumsi anak ayam atau untuk ayam potong.
  3. Bentuk makanan butiran utuh atau Pellet adalah bentuk makan modifikasi dari bentuk Crumble dan Mash. Biasanya yang berbentuk butiran utuh ini yang paling di sukai oleh ternak, hanya kelemahannya sering terjadi peristiwa Canibalisme sesame ternak.


Dasar pemahaman ini memang harus clear dahulu sebelum menginjak pembahasan lebih jauh. Sehingga tidak terjadi kesalahan yang tidak perlu.

Sekarang kita bedah tuntas rahasia komposisi formula konsentrat pabrik itu…Yang kita bahas kali ini khusus untuk konsentrat ayam dan bebek atau itik saja, takutnya nanti kalau tidak di batasi, pembahasan bisa melebar kemana-mana.

Bahan yang biasanya di pake buat meramu:  Tepung Ikan, Bungkil Kelapa, Bungkil Kedelai, MBM(meat bone mill), Rape Seed, Poltry by produck, Tepung Daun, DL-Metionin, tepung bulu, minyak nabati, bungkil kelapa, pollard, bungkil kacang tanah, canola, tepung daun, vitamin, calcium, fosfat, dan trace mineral.

Yang jadi pertanyaan adalah…apa lantas ke semua bahan pakan di atas dipakai? Tentu saja tidak, jika kita selalu mengikuti pabrik lalu mamaksa diri berbuat seperti pabrik besar. Itu sungguh tindakan yang sangat konyol, tidak melihat dengan kemampuan diri sendiri. Mungkinkah dana cadanganmu, sekuat pabrik besar? Realis saja, jangankan mendatangkan bahan pakan dari luar negeri, sedang mendatangkan dari luar pulau saja kita kelimpungan.

Dasar pemilihan kita untuk menentukan bahan pakan mana yang di pilih untuk menyusun konsentrat adalah produk lokal, stok terjamin, murah di harga, dan mutu nutrisi yang mumpuni. Ini memang terlalu idealis Nasionalis, ke depan, bangsa yang tidak bisa menyediakan keperluaannya sendiri maka selamanya akan selalu di dikte bangsa lain. Yang bisa bertahan adalah yang punya visi kemandirian berdikari dalam bekerja. 

Dengan pertimbangan harga, kenapa produk dari PT Charoen Pokphand lebih mahal di bandingkan dengan produk PT lain? Sebabnya PT Charoen Pokphand dalam susunan formula pakan ransum masih di sertakan Tepung Ikan, sedang PT yang lain hanya menggunakan MBM(meat bone mill) dan Poultry by produck, dan bahan yang lain, tidak menggunakan lagi Tepung Ikan.

Maka dalam praktek nyata di peternakan, bebek petelur yang pakai produk PT Charoen Pokphand berat dan besar telur lebih unggul di banding PT lain. Inilah perbedaan hasil tepung ikan dan MBM. Kenapa bisa begitu ? saya sendiri juga belum mengerti sebabnya…ini bagian para pakar untuk menelitinya….
Sedang keunggulan  PT Japfa Comfeed, PT Wonokoyo pada hasil pewarnaan gradasi kuning telur agak kemerahan. Di mungkinkan adanya penambahan Caroten Xanthophil sintetis pada formulanya.
Silahkan di pilih mau yang telur besar atau yang gradasi kuning telur kemerahan.

Sama sama Crude Protein 38% tapi beda penyusun bahan pakan, hasil akhir di produksi jadi sangat berlainan sekali. Misalnya begini, CP 38% penyusun ransum dominan protein nabati dengan penyusun ransum dominan protein hewani, tentu produktivitas bagusan yang penyusun ransum pakai yang dominan protein Hewani. Di karena kan susunan Asam Amino protein hewani lebih komplit di bandingkan asam amino protein nabati/ tumbuhan.

Sekarang coba kita buat formula konsentrat Ayam :

Bungkil kedelai  :   33 kg
Bungkil kalapa   :   43 kg
Tepung ikan       :   7 kg
MBM                :   7 kg
Tepung daun      :    5 kg
Top mix             :    2 kg
Minyak ikan       :    3 kg

Crude protein : 32,52 %, Energi Metabolisme : 2435 Kcal/kg.  Sebagai pembanding saya cantumkan konsentrat 124 produksi  PT Charoen Pokphand : Crude protein : 30-32 % sedang Energi Metabolisme: 2400 – 2700 Kcal/kg

Dan konsentrat untuk Bebek dengan formula sebagai berikut :

Bungkil kedelai  :   28 kg
Bungkil kelapa   :   29 kg
Tepung ikan       :   17 kg
MBM                :   17 kg
Tepung daun      :    5 kg
Minyak ikan       :   2 kg
Top mix             :    2 kg

Crude protein : 38,58 %, Energi Metabolisme : 2538 Kcal/kg, sebagai pembanding konsentrat 144 produksi PT Charoen Pokphand, crude protein :37 – 39 %, Energi Metabolisme saya belum mengetahuinya.

Saya tidak mewajibkan rekan rekan semua harus memakai formula saya, itu hanya sebagai contoh saja, karenanya kandungan lemak, abu, serat kasar, dan bahan kering saya tidakmenghitungnya. Satu lagi pembanding saya cantumkan formula Ir.Wiharto sebagai berikut :

Bungkil kelapa   :   37 %
Bungkil kedelai  :   20 %
Tepung ikan       :   38 %
Tepung daun      :   5 %
Crude protein    :   38,5 %, Energi metabolism : 2488 Kcal/kg

Ini hanya sebagai contoh saja, gunakan bahan bahan pakan yang banyak bertebaran di sekitar lingkungan anda semua. Jangan anda terikat dengan bahan pakan yang sulit anda dapatkan, berdayakan bahan pakan lokal yang murah di harga dan nilai nutrisi yang memenuhi syarat untuk di jadikan formula pakan. Contoh lagi, peternak bebek petelur di Jabodetabek / tangerang pernah dimuat dikoran. Bahan pakan yang di gunakan hanya limbah kepala udang, nasi aking dan limbah restoran / pasar. Tapi hasil telurnya luar biasa dengan kuning telur merah total dan jadi rebutan pedagang pengepul telur bebek karena telur ini termasuk dalam kriteria telur organik. Ingat tidak di pakai konsentrat pabrik sama sekali.

Silahkan bagi rekan yang ingin mencoba, tulisan diatas dapat dijadikan referensi dan semoga bermanfaat...



sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar