36 Balasan
Pupuk Bokashi, dari namanya saja sepintas orang kebanyakan tidak akan mengenal, pupuk apaan lagi ini ? Namanya aneh…
Pupuk Bokashi, ga tau siapa yang pertama memberikan nama seperti ini. Dilihat dari namanya, mungkin orang Jepang yang ngasih nama karena mungkin teknologi awal-nya dari sana mulai diperkenalkan.
Pengertian yang berhasil penulis himpun dari sono-sini, Pupuk Bokashi kurang lebih dapat diartikan sebagai (ini pun kata orang Jepang) : “Bahan Organik yang telah difermentasikan”. Berarti Bokashi adalah hasil fermentasi atau peragian bahan-bahan organik seperti sekam, serbuk gergaji, jerami, kotoran hewan atau pupuk kandang, dan lain-lain bahan organik. Bahan-bahan tersebut difermentasi dengan bantuan microorganism activator untuk mempercepat prosesnya. Ada pula yang mengartikan bahwa BOKASHI adalah kependekan dari Bahan Organik Kaya Sumber Hayati. Hehehe….silahkan pilih, pengertian mana yang anda sukai.
Dalam pembuatan Pupuk Bokashi pola HCS, SOT HCS digunakan sebagai aktivator. Efek lain dari sistem pupuk bokashi ini adalah bahwa hasil fermentasi tidak se-bau cara konvensional misalnya pada pupuk kompos. Proses pembuatan pupuk bokashi juga relatif lebih cepat dibandingkan pupuk kompos.
Pupuk organik atau Pupuk Bokashi ala HCS, selain proses pembuatannya cepat, hasil tidak terlalu bau, juga dapat menekan timbulnya jamur atau fungi dan gulma setelah selesai proses pembuatan pupuk, seperti yang timbul pada sistem Bokashi biasa.
Oke, cukup ya pengantarnya…..kita langsung saja ke praktek cara pembuatan pupuk Bokashi HCS, simak ya baik-baik :
Di sini kita rencanakan pembuatan Pupuk Bokashi dengan bahan dasar kotoran ternak seberat 200 kg. Kalau misalnya anda mau membuat kurang atau lebih dari 200 kg, ya tinggal hitung aja lah sendiri perbandingan bahan dan obat yang harus digunakannya. Gampang koq….
Oke siap…….Yang pertama, tentu saja siapkan dulu peralatannya, ini dia :
Alat-alat yang dibutuhkan :
- Terpal, ini adalah untuk alasnya. Bisa juga bahan lain digunakan, yang penting bisa digunakan sebagai alas untuk pencampuran bahan.
- Sekop, ini gunanya untuk mengambil dan mencampur bahan.
- Drum atau gentong plastik. Penulis sarankan gentong plastik, supaya mudah untuk membersihkannya nanti, selain itu bisa lebih awet karena tidak akan karatan.
- Ember plastik, siapkan yang volume-nya sampai 10 liter. Gunanya nanti buat nyampur-nyampur larutan dan obat.
- Sprayer, atau semprotan tangan. Dipakai agar obat dapat tersebar dengan rata.
- Bagi yang belum biasa dengan misalnya kotoran ternak, boleh lah disiapkan sarung tangan plastik dan sepatu boot, lumayan untuk menjaga kaki menginjak kotoran. Atau yang belum kenal dengan bau kotoran ternak, silahkan pakai masker…
Bahan dan Obat-obat untuk pembuatan Pupuk Bokashi :
Tahap selanjutnya dalam pembuatan pupuk bokashi adalah sebagai berikut :-
Membersihkan kotoran ternak dari bibit hama berupa gulma dan fungi/jamur dengan cara disemprot PHEFOC :
- Larutkan 1 (satu) botol PHEFOC HCS dan 3 (tiga) sdm. gula pasir ke dalam 5 liter air (gunakan ember).
- Kemudian hamparkan terpal untuk tempat kotoran ternak yang hendak di semprot.
- Semprotkan larutan PHEFOC HCS secara merata memakai sprayer dengan membuat lapisan sedikit demi sedikit. Maksudnya adalah begini, di atas terpal tadi buat lapisan kotoran ternak agak tipis kemudian disemprot rata, selanjutnya di atasnya buat lagi lapisan ternak lalu disemprot, demikian seterusnya…..
- Bila perlu tambahkan air dan diaduk sampai kandungan air kurang lebih 30% (ciri-cirinya adalah air tidak menetes/setengah basah dan bila dikepal dengan tangan sulit pecah)
- Setelah diperkirakan merata dan kandungan airnya cukup, lalu kotoran ternak tersebut dimasukkan ke dalam drum/gentong plastik dan ditutup rapat agar terjadi proses fermentasi tahap 1 selama 1 hari (24 jam)
- Apabila telah selesai, dinginkan kotoran ternak yang sudah difermentasi tadi untuk proses fermentasi tahap ke 2
Tahap kedua adalah proses pembuatan pupuk Bokashi caranya :
- Larutkan 1 botol SOT HCS dan 200 gr gula pasir ke dalam 5 liter air
(gunakan ember lagi). - Hamparkan lagi terpal untuk mencampurkan semua bahan.
- Campurkan semua bahan : kotoran ternak, abu sekam, bekatul, dan dolomite secara merata.
- Semprotkan larutan SOT HCS secara merata memakai sprayer dengan membuat lapisan sedikit demi sedikit (ingat cara fermentasi kotoran ternak tahap 1…..)
- Bila perlu tambahkan air dan diaduk sampai kandungan airnya kurang lebih 30% (ciri-cirinya adalah air tidak menetes/setengah basah dan bila dikepal dengan tangan susah pecah).
- Setelah tercampur dengan baik, adonan campuran tadi dimasukkan kedalam drum atau tong plastik dan ditutup dengan rapat untuk proses fermentasi tahap 2. Waktu yang diperlukan adalah selama 3 hari (72 jam).
- Selama fermentasi suhu akan mengalami kenaikan sampai 50⁰C itu tandanya reaksi fermentasi berhasil dilakukan.
- Kemudian dinginkan dan akhirnya pupuk bokashi pun siap anda gunakan sebagai pupuk organik.
- Bila tidak ada molasse, berbagai macam gula dapat digunakan sebagai gantinya seperti gula aren, gula kelapa, jus buah, maupun sisa pembuangan alkolhol.
- Sebaiknya atur
suhu jangan sampai terlalu panas supaya tidak terjadi proses pembusukan
yang mengakibatkan bokashi menjadi rusak. Biasanya tahap awal
fermentasi periksa kondisi suhu setiap 5 jam. Dapat juga digunakan
termometer untuk mengukur suhu agar lebih yakin.
Bagi rekan–rekan petani organik dan calon petani organik, Anda bisa mencoba cara yang satu ini dan dapatkan produk-produk HCS hanya di Organichcs.com ! Selamat mencoba………
….tunggu tulisan-tulisan berikutnya menganai cara budi daya beberapa tanaman dengan pola organik hanya di http://www.organichcs.com
sumber