FOOD REVIEW
19 Jan 2012
Pilihan yang tepat ketika pelesir ke Bali untuk berkunjung ke Ubud. Daerah yang tidak hanya dikenal sebagai destinasi untuk relaksasi dan seni, tapi juga kulinernya yang memesona. Salah satu tempat wajib kunjung adalah Bebek Tepi Sawah.
Resto ini lahir dari konsep sederhana seorang pelukis terkenal setempat, Nyoman Sumerta, yaitu menyajikan makanan yang memang disukai dan kerap disantap keluarganya. Tentu saja resto ini pun ditempatkan bergandengan dengan galeri lukis Pak Nyoman. Sesuai nama resto, lokasinya berbatasan dengan hamparan sawah luas.
Resto yang berdiri tahun 1999 ini merupakan usaha keluarga. Istri sang pemilik yang merupakan penari legong, sangat andal dalam urusan dapur. Setiap hari, keluarga ini pun masih menyiapkan bumbunya sendiri. “Agar rasa dan kualitas makanan yang keluar dari dapur resto selalu terjaga,” ujar sang pemilik.
Menu favorit mereka, bebek goreng, tentunya merupakan salah satu menu wajib coba di sini. Bebek goreng ini dimasak dengan cara tradisional, menghasilkan sajian daging bebek yang empuk namun renyah di bagian kulitnya. Dihidangkan bersama dengan sayur kalasan kacang panjang, khas Bali. Sambal matah dari racikan sederhana bawang merah, serai, dan cabai rawit yang disiram dengan minyak panas pun terasa istimewa di tempat ini.
Untuk penyuka daging-dagingan, cobalah seporsi iga sapi maupun iga babi bakar. Diungkep dengan waktu yang lama lalu dibakar di atas bara api sesaat sebelum disajikan. Disajikan dengan gaya penyajian khas Indonesia, yaitu dengan nasi dan sambal kecap. Resepnya masih merupakan racikan sang istri. Sebagai penutup, nikmati segelas jus dari kombinasi jeruk, mentimun bedugul, dan wortel. Sangat menggugah selera.(RAN)
Lokasi: Jl. Raya Goa Gajah Br. Teges, Peliatan, Ubud. Telp: (0361) 975656. Jam buka: 10.00 – 22.00 WIB. Harga*): Rp28.000 – Rp82.000 (belum termasuk pajak 16%). Suasana: Resto dengan dekor khas Bali.
sumber
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.
Resto ini lahir dari konsep sederhana seorang pelukis terkenal setempat, Nyoman Sumerta, yaitu menyajikan makanan yang memang disukai dan kerap disantap keluarganya. Tentu saja resto ini pun ditempatkan bergandengan dengan galeri lukis Pak Nyoman. Sesuai nama resto, lokasinya berbatasan dengan hamparan sawah luas.
Resto yang berdiri tahun 1999 ini merupakan usaha keluarga. Istri sang pemilik yang merupakan penari legong, sangat andal dalam urusan dapur. Setiap hari, keluarga ini pun masih menyiapkan bumbunya sendiri. “Agar rasa dan kualitas makanan yang keluar dari dapur resto selalu terjaga,” ujar sang pemilik.
Menu favorit mereka, bebek goreng, tentunya merupakan salah satu menu wajib coba di sini. Bebek goreng ini dimasak dengan cara tradisional, menghasilkan sajian daging bebek yang empuk namun renyah di bagian kulitnya. Dihidangkan bersama dengan sayur kalasan kacang panjang, khas Bali. Sambal matah dari racikan sederhana bawang merah, serai, dan cabai rawit yang disiram dengan minyak panas pun terasa istimewa di tempat ini.
Untuk penyuka daging-dagingan, cobalah seporsi iga sapi maupun iga babi bakar. Diungkep dengan waktu yang lama lalu dibakar di atas bara api sesaat sebelum disajikan. Disajikan dengan gaya penyajian khas Indonesia, yaitu dengan nasi dan sambal kecap. Resepnya masih merupakan racikan sang istri. Sebagai penutup, nikmati segelas jus dari kombinasi jeruk, mentimun bedugul, dan wortel. Sangat menggugah selera.(RAN)
Lokasi: Jl. Raya Goa Gajah Br. Teges, Peliatan, Ubud. Telp: (0361) 975656. Jam buka: 10.00 – 22.00 WIB. Harga*): Rp28.000 – Rp82.000 (belum termasuk pajak 16%). Suasana: Resto dengan dekor khas Bali.
sumber
*) Harga dapat berubah sewaktu-waktu, cek sebelum bersantap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar