Minggu, 19 Februari 2017

Cara menanam cabe rawit di pot yang baik dan benar

Agrotani.com – Menanam cabai di polybag sangat mudah dan tidak ribet hanya saja membutuhkan ketekunan dan kemauan. Bagi anda yang tidak memiliki lahan atau hanya ingin menanam cabai rawitnya di halaman rumah saja, tentu bukan masalah dan tidak ada alasan untuk menanamnya. Tanaman cabai rawit membutuhkan sinar cahaya matahari yang cukup dan tentunya nutrisi sumber unsurhara yang baik sebenarnya sudah cukup untuk membudidayakanya.

Baik untuk dijual kembali atau hanya anda yang mengkonsumsinya tidak masalah dengan keadaan lahan yang cukup sedikit. Cabai sangat disukai oleh masyarakat Indonesia karena rasa pedas dan sering di jadikan sebagai bumbu masak atau sambal yang membuat selera makan menjadi bertambah. Lahan yang minim menjadi berguna jika kita memanfaatkannya dengan baik, tidak sedikit orang yang mulai memanfaatkannya.



Cara menanam cabe rawit di polybag yang baik dan benar


1. Memilih benih cabai rawit yang bagus


Dalam usaha budidaya tanaman bibit atau benih merupakan syarat penting yang dapat mempengaruhi keberhasilan anda dalam budidaya tanaman. Hampir 50% pengaruh dari varietas apa anda menanam dan itu menentukan budidaya anda. Banyak sekali jenis-jenis Cabai yang bisa anda pilih untuk di tanam di pot. Dari jenis-jenis benih yang akan anda tanam memiliki kekurangan dan kelebihannya masing-masing.

Pilih benih yang cocok di daerah anda, jika anda tidak ingin membelinya anda bisa menggunakan biji cabai rawit yang sudah tua yang di ambil bijinya dan kemudian dibuat menjadi benih.

2. Penyemaian benih cabai rawit


Persemaian benih cabai rawit untuk di tanam di polybag sama seperti budidaya di lahan. Persemaian sangat dibutuhkan sekali karena dapat menentukan bibit yang bagus. Bibit yang bagus akan di tanam dan menentukan hasil anda. Agar benih anda bagus saya sarankan anda membuat naungan atau yang sering di sebut juga tagog anjing, fungsi naungan ini menghindari paparan sinar matahari secara langsung, dan menghindari terjangan angin, serta menghindarkan dari kucuran air hujan yang dapat merusak calon bibit cabai rawit.

Saya akan memberikan contoh membuat naungan di artikel selanjutnya. Jika anda sudah membuat naungan, anda tidak perlu membuatnya lagi. Siapkan persemaian untuk tanaman anda kemudian anda bisa membuat media tanamnya dengan tanah, arang sekam dan pupuk kandang atau pupuk kompos tambahkan Sp36 untuk menambahkan unsur haranya. Perbandingan yang dibutuhkan untuk membuat media persemaian 1:1:1, jika sudah selesai membuatnya kemudian rendam benih cabai rawit yang bagus pada air hangat. Air hangat ini berfungsi untuk memecah fase dormansi (masa tidur tanaman) dan merangsang pertumbuhan benih, perendaman ini membutuhkan setidaknya 6 jam. Anda bisa menggunakan pot atau bak yang diisi media tanam untuk persemaian.

Masukan benih tanaman kedalam media, masukan biti cabai rawit satu pot persemaian 1 dan siram setiap pagi dan sore hari, jika tanah masih basah maka anda tidak perlu menyiramnya kembali.

3. Pemindahan persemaian ke polybag.


Polybag anda bebas menentukan berapa ukurannya, untuk mengisi media tanam ke polybag ini mudah sekali di temukan, anda membutuhkan tanah, arang padi, pupuk kandang dan campurkan semua bahan dengan perbandingan 1:1:1 kemudian masukan bahan yang sudah tercampur ke dalam polybag. Usahakan media tenamnya gembur, agar perakaran tanaman cabai tidak terganggu nantinya. Benih yang tumbuh kita sortir untuk di pindahkan, bibit cabai rawit harus benar-benar tidak cacat dan sehat, kemudian buat lubang tanam pada polybag dan masukan bibit cabai rawit pada lubang tanam yang sudah anda buat tadi.

4. Perawatan


Tidak terlalu sulit seperti budidaya di lahan pertanian, menggunakan polybag anda hanya perlu mengorek-ngorek tanah agar tidak menjadi keras tanahnya, kemudian pemberian pupuk susulan yang nantinya anda bisa menggunakan NPK. Penyiraman dilakukan 2 kali sehari pagi hari dan sore hari, jika jturun hujan anda tidak perlu melakukan penyiraman dan jika di rasa tanah pada polybag masih basah.

Cabai tergolong pada anggota genus Capsicum. Di Indonesia sendiri, terkenal sebagai bumbu masakan di negara-negara Asia Tenggara lainnya. Di Kerala, India, terdapat masakan tradisional yang menggunakan cabai rawit yaitu kanthari mulagu. Dalam bahasa Inggris ia dikenal dengan nama Thai pepper atau bird’s eye chili pepper.
Ada beberapa jenis cabai yaitu cabai yang sering kita kenal cabai rawit dan ada juga cabai rawit hias. Sebelum anda membudidayakannya tentu ada bahan yang anda harus siapakan, diantaranya benih tanah dan polybag. Benih bisa anda dapat di toko pertanian dengan varietas yang beragam dan tentunya lebih baik berasal dari varietas yang sudah teruji kualitasnya. Ini karena ada beberapa jenis tanah yang tidak cocok untuk bercocok tanam. Cabai rawit dapat tumbuh subur pada kisaran suhu antar 24-27 C.

Untuk budidaya tanaman cabai di polybag cukup terjangkau dan tergolong murah, selain mudah dalam perawatan cabai rawit juga bisa di tanam di segala musim, beberapa keunggulan ini tentu resiko kegagalan panen akan semakin berkurang.

Cabai rawit tidak mudah terserang oleh hama dan penyakit, tidak seperti halnya cabai besar yang rentang sekali terkena hama penyakit. Jika anda menanam keduanya usahakan jagan serempak dilakukan karena bisa saja hama atau penyakit yang ada di cabai besar akan pindah ke cabai rawit.
Artikel Terkait :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar